Total Tayangan Halaman

Senin, 20 Desember 2010

Beberapa Istilah dalam Budidaya Tanaman


Mungkin kamu adalah seorang yang aktif pada bidang pertanian atau pemerhati ataupun lainnya. Tentu sangat banyak pengetahuan dalam budidaya tanaman. Sedikit tulisan dibawah ini yang menguraikan beberapa istilah dalam budiaya tanaman. Bisa dijadikan referensi atau sekedar penambah wawasan.

Ajir
batang yang berfungsi sebagai penyangga/tempat bersandar/merambat tanaman atau bisa juga berfungsi sebagai penanda, misalnya: batas petak, baris tanaman
Aklimatisasi
tahap perlakuan penyesuaian lingkungan tumbuh tanaman setelah dari persemaian ke tempat pembesaran
Bare-root
salah satu metode yang digunakan dalam memudahkan transportasi tanaman yang dilakukan dengan membiarkan akar tanpa media
Bedengan
tanah yang ditinggikan dari sekitarnya untuk tempat tumbuh tanaman
Bibit
semua bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan/ perkembangbiakan
Coring
metode dalam budidaya rumput yang digunakan untuk memperbaiki aerasi hamparan rumput dengan melubangi hamparan dengan mata pisau berbentuk batang berlubang atau sendok
Dormansi
tahap dimana benih/bibit/bahan perbanyakan berhenti tumbuh karena lingkungan tumbuh yang tidak sesuai
Dosis
takaran pupuk atau pestisida yang diberikan seluruhnya per satuan luas lahan
Drainase
sistem pembuangan air tanah atau air permukaan baik melalui cara alami maupun buatan
Grading
kegiatan memodifikasi permukaan tanah dengan mengurangi dan atau mengisi permukaan tanah asli
Gulma
tumbuhan pengganggu tanaman utama atau tumbuhan yang bernilai negatif atau tidak dikehendaki kehadirannya.
HPT
Hama dan Penyakit Tumbuhan
Hydroseeding
metode penanaman rumput dengan cara menyemprotkan campuran benih rumput dan air dengan nozzle pada lahan persemaian. Campuran tersebut bisa ditambah pula dengan pupuk dan mulsa
Kompot (Compot)
Pot/wadah tanaman yang berisi lebih dari dua individu tanaman(Community pot)
Naungan
atap, penutup bidang atas tanaman untuk mengurangi atau menutup sama sekali dari pencahayaan
OPT
Organisme Pengganggu Tanaman
Pendangiran
kegiatan menggemburkan tanah sekaligus mengendalikan gulma
Pestisida
sebutan umum untuk bahan kimia pengendali organisme pengganggu tanaman
Planter box
wadah tanaman massal
Rootballing
salah satu metode yang digunakan dalam memudahkan transportasi tanaman yang dilakukan dengan membungkus bola akar beserta media tumbuhnya
Steger
struktur penyangga tanaman (biasanya untuk jenis pohon)
Stek
bagian vegetatif dari batang tanaman yang akan berakar untuk membentuk tanaman baru
Tanah (soil)
tubuh alam yang berasal dari hancuran batuan dan bahan organik
Training
Tindakan pengaturan tumbuh tanaman agar sesuai yang diinginkan
Topdressing
tindakan menebarkan campuran tanah secara tipis dan merata ke permukaan hamparan rumput untuk mendapatkan hamparan yang halus dan rata dengan mengisi ruang antar stolon, memperbaiki dekomposisi dan menimbun stolon atau tunas dalam tindakan perbanyakan vegetatif
ZPT
Zat Pengatur Tumbuh

Jumat, 19 November 2010

ASIKNYA BERTANAM SECARA VERTIKULTUR

Bercocok tanam dilahan sih biasa, hampir semua orang mengetahui bahkan pernah melakukannya. Namun pernahkah anda medengar dan mencoba bercocok tanam secara vertikultur. Sistem tanam secara vertukultur merupakan sebuah trobosan pertanian saat ini. Sebagai wujud rekayasa teknologi yang sederhana. Cukup dengan lahan yang sempit dengan menggunakan sarana yang ada, sudah bisa menghasilkan tanaman yang produktif.
Asikan ?

Oke sebelum lebih jauh bagaimana teknisnya. Sedikit gambaran tentang vertikulur, biar tidak terjadi salah pemahaman. Prinsipnya vertikultur sama dengan budidaya tanaman pada umumnya, namun yang membedakan adalah pada sistem tanamnya.

Secara bahasa vertikultur dapat diartikan sebagai sistem tanam di dalam pot (dalam hal ini bisa bambu, paralon, talang, pot dan polibag) yang disusun/dirakit horizontal dan vertikal. Dilihat dari pengertian tersebut, maka vertikultur sangat cocok dikembangkan di lahan yang sempit, pekarangan dan sebagainya. Komoditas yang ditanam bisa sayuran maupun hortikultura atau tanaman hias. Sehingga sangat cocok bagi anda yang hobi tanam menanam.

Beberapa hal dalam bercocok tanama secara vertikultur yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Tempat penanaman
2. Media tanam
3. Penanaman
4. Pemelihraan
5. Panen

TEMPAT PENANAMAN

Tempat penanaman merupakan hal prinsip yang membedakan antar vertikultur dengan budidaya tanaman secara umum. Ada beberapa model yang dapat diguanakan untuk mengembangkan vertikultur, yaitu rak gantung, vertikal dan rak permanen

a. Rak Gantung

Rak gantung bisa dibuat dengan menyiapakan sekitar tiga buah paralon/bambu/talang (pilih salah satu). Bahan tersebut dipotong ± 1 m, pada bagian ujung kedua sisi dihubungkan satu sama lain dengan kawat bendrat. Adapun jarak antar rak yaitu 40-50 cm. Jika rangkain rak telah siap tinggal digantung dimana keinginan yanng anda inginkan dengan memperhatikan prinsip estetika.

b. Vertikal
Sebenarnya untuk model vertikal bisa gunakan drum palstik, kaleng bekas, karung dan sebagainya. Namun kali ini kita coba gunakan paralon/bambu. Pertama-tama potong bambu/paralon sepanjang 120 cm, 100 cm tempat penanaman sedangkan 20 cm untuk ditanam ke dalam tanah. Selanjutnya untuk membuat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan menggunakan bor listrik. Anda tentu saja bisa menggunakan alat lain seperti pahat, atau apa saja yang anda punya untuk membuat lubang. Lubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu/paralon. Pada dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam, pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang di buat 30 cm.

Buat lubang tanam sesuai ukuran bambu dan karakteristik tanaman. Jika diilustrasikan dengan permukaan datar, posisi lubang-lubang tanam akan tampak seperti gambar di bawah ini.

c. Rak Permanen

Rak permanen dibuat sebagai tempat untuk meletakan tempat penanaman bisa berupa pot, polibag, talang dan sebagainya. Rak permanen dapat dibuat dengan bahan kayu atau bambu.

Model 1: Rak mini
Model 2: Bambu tingkat
Model 3: Rak bertingkat
Model 4: Rak sederhana

MEDIA TANAM

Media tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.
Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam wadah penanaman yang telah dibuat.

PERSIAPAN BIBIT DAN PENANAMAN

Persiapan tanam terdiri dari tiga tahap dalam proses ini, yaitu persemaian, pemindahan, dan penanaman. Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerlukan wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Misal menggunakan wadah khusus persemaian benih yang disebut tray dengan jumlah lubang 128 buah.
Dua-tiga minggu setelah persemaian benih sudah berkecambah dan mengeluarkan 3-4 daun. Idealnya, benih yang sudah tumbuh daun berjumlah 4-5 helai sudah layak dipindahtanamkan.
Siram hingga jenuh, ditandai dengan menetesnya air keluar dari lubang-lubang tanam. Setelah dirasa cukup, bibit bisa ditanam satu demi satu. Setiap lubang tanam dibolongi lagi tanahnya untuk memasukkan akar. Semua bagian akar dari setiap bibit harus masuk ke dalam tanah. Apabila ingin menanam sayuran seperti kangkung, sawi, selada dan sebagainya, bisa diawali dengan penyemaian terlebih dahulu. Pada waktunya bisa dipindah pada media tanam yang telah siap pada tempat penanaman.

PEMELIHARAAN DAN PANEN

Cara pemeliharaan pada sistem penanaman vertikut hampir sama dengan pemeliharaan tanaman pada umumnya.
a. Penyiraman, bisa dengan sistem tetes (irigasi drip) atau sistem langsung. Terpenting yang perlu diperhatikan jumlah air tidak boleh berlebihan, gunakan alat penyiram dengan sprayer atau alat semprot halus.
b. Pemupukan, untuk tanaman sayuran membutuhkan pupuk yang lebih banyak mengandung nitrogen. Pupuk diberikan setiap 5-7 hari sekali dengan dosis sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Disarankan secara organik, artinya segala input berupa pupuk yaitu pupuk organik. Untuk pemupukan susulan bisa digunakan pupuk cair. Sekarang banyak produk pupuk cair organik dari pabrik. Anda tinggal gunakan dengan cara dan dosis yang dianjurkan pada kemasan. Apabila ingin buat sendiri pupu cair organik sebenarnya gampang. Sebagai contoh anda bisa gunakan daun gamal. Daun tersebut dihancurkan, kemudian direndam selama 24 jam, selanjutnya diperas. Air persan dicampur dengan air bersih 1:1 kemudian diemprotkan.
c. Pengendalian hama/penyakit
Lakukan pengamatan secara rutin apabila ada serangan hama/penyakit dapat dikendalikan secara mekanik. Jika perlu bisa gunakan pestisida nabati. Sebagai contoh ambil daun tembakau, haluskan dengan cara ditumbuk. Daun yang telah halus di rendam selama 24 jam dengan dicampur sabun colek. Hasil rendaman diperas dicampur dengan air 1 :1 dan bisa diaplikasikan pada tanaman yang diserang. Masih banyak lagi resep-resep pestisida nabati yang bisa dibuat, mungkin akan dibahas pada posting berikutnya.


PANEN

Kegiatan pemanenan dapat dilakuan apabila masanya tiba. Tentu waktu dan cara panen disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam.. Namun ada kemungkinan hasil panen penanaman dengan sistem vertikultur lebih sedikit dibanding dengan penanaman di lahan.

Dari berbagai sumber

Rabu, 10 November 2010

Memanfaatkan e-Petani untuk Mengembangkan Cyber Extension.


Add caption
Cyber extension oleh beberapa kalangan di definisikan sebagai kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan dengan menggunakan media online atau media internet.

Penggunaan media ini diwacanakan karena berkembang pesatnya teknologi informatika pada dekade terakhir ini. Bentuknya seperti apa? Pertanyaan ini sering disampaikan oleh teman-teman penyuluh pertanian di beberapa daerah. Pertanyaan yang tentu saja amat wajar karena pedoman mengenai hal ini juga belum ada.

Namun beberapa kalangan dengan inisiatif sendiri mencoba mengartikan dan mencoba mewujudkan cyber extensoion dengan berbagai macam cara. Ada yang dengan membuat web atau blog mengenai penyuluhan, ada yang membangun komunitas di media sosial network seperti Facebook. Semua bagi saya sah-sah saja yang penting bagaimana agar semua itu bermanfaat bagi petani dan dunia pertanian pada umumnya.

Pada saat ini Kementrian Pertanian sudah berinisiatif dengan membangun web portal penyuluhan dengan maksud untuk membangun dan mengembangkan penyuluhan pertanian berbasis teknologi informatika ini. Web ini sudah eksis dan saya rasa memberi manfaat yang banyak kepada para penyuluh maupun petani.
E-Petani, web yang dibangun Kementrian Pertanian ini sudah cukup lengkap memberikan layanan secara online kepada para penggunanya. Disini anda bisa temui menu mengenai Cara Budidaya, Info Harga, Konsultasi, Diskusi, Berita bahkan sampai Pengaduan juga ada.

Anda bisa mengetahui tentang Cara budidaya berbagai macam komoditas yang ditulis oleh para penyuluh dari seluruh Indonesia. Info harga komoditas pertanian menyajikan informasi harga beberapa komoditas penting secara up to date. Di menu Konsultasi anda bisa membaca berbagai macam konsultasi mulai dari pebiayaan pertanian sampai dengan pemasaranya untuk berbagai komoditas yang dibahas oleh para pakar dan penyuluh pertanian dari berbagai daerah. menarik, bukan? lebih menarik lagi, web ini juga membuat menu mengenai pengaduan dan Diskusi Warga. Jadi kita baik para penyuluh maupun petani dari seluruh Indonesia dapat memberikan pengaduan mengenai pelaksanaan program pemerintah terutama dibidang pertanian agar ditindaklanuti oleh para pihak maupun diskusi dengan beragam topik tentang dunia pertanian. Dan bagi anda para penyuluh yang mempunyai hobi dan kemampuan untuk menulis, e-Petani juga menyediak ruang untuk menulis di menu Blog. Silahkan anda menulis tentang topik yang anda kuasai di bidang pertanian tentu setelah anda mendaftar dengan admin e-Petani dan login terlebih dahulu.

Bagaimana menurut Anda, menarik sekali bukan? Silahkan anda mampir ke e-Petani dan jelajahi menu-menunya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda untuk mengembangkan aktivitas penyuluhan anda. Salam Petani Indonesia.

http://www.penyuluhpertanian.com/

CYBER EXTENTION Paradigma Baru Penyuluhan di Era Teknologi Informatika


Teknologi informasi bergerak begitu cepat, hampir di tiap pojok negeri ini akses internet begitu lebih mudah. Apalagi dengan hadirnya telepon seluler dengan fasilitas internet, masyarakat lebih mudah mengakses internet di mana saja dan kapan saja tidak tergantung kepada tempat (warnet atau area hotspot lainya).

Sejalan dengan pertanian kita juga harus mengikuti trend ini, sekarang ini banyak petani yang sudah bisa mengakses internet bahkan sudah sangat akrab dengan internet. Banyak petani kita yang sudah mencari informasi tentang inovasi teknologi, teknik budidaya ataupun pemasaran dengan browsing di internet. Demikian juga dengan para penyuluh maupun petugas teknis lainya sudah begitu familiar dengan teknologi ini dan banyak menggunakan internet untuk mendukung aktivitas dan tugasnya sehari-hari. Banyak hal-hal baru yang dapat diperoleh dan dikembangkan dengan browsing di internet.

Memperhatikan realitas tersebut sudah selayaknya kegiatan penyuluhan juga dapat mengakomodir hal ini. Dengan perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini amat effektif untuk menyebarkan (diseminasi) teknologi, memperluas jejaring pemasaran maupun mengetahui fluktuasi harga suatu komoditas. Kini saatnya penyuluhan juga memanfaatkan segala kemudahan ini, era cyber extension harus sudah kita bangun dan kita kembangkan semaksimal mungkin.

Cyber extension dapat diartikan sebagai penyuluhan yang dilaksanakan berbasis teknologi informatika. Cyber extension dapat dilakukan dengan berbagai cara, kita bisa memanfaatkannya dengan memakai internet sebagai sarana diskusi ataupun konsultasi dengan para petani baik dengan video conference / teleconference. Bisa juga dengan membuka mailing list sesama penyuluh untuk berdiskusi seputar dunia penyuluhan, dunia pertanian maupun pengembangan agribisnis.

Bisa juga dengan memanfaatkan berbagai situs jejaring sosial baik itu Facebook ataupun Twitter untuk menyebarkan informasi tentang dunia pertanian, wadah berkumpul para penyuluh, para penggiat pertanian ataupun menggalang dukungan serta kepedulian untuk para petani. Anda bisa menemui berbagai komunitas, forum maupun group-group seperti ini di Facebook. Silakan login ke Facebook.

Banyak juga para penyuluh maupun penggiat dunia pertanian yang memanfaatkan blog sebagai media penyuluhan. Sebagai contoh adalah blog Saung Tani ini yang memang dari awal diikhtiarkan sebagai bagian dari pemberdayan masyarakat petani dengan memanfaatkan media internet. Ini merupakan upaya yang tidak ringan, namun tetap harus dilakukan walau mungkin masih belum sempurna. ke depan blog ini membuka kesempatan bagi para penggiat dunia pertanian terutama para penyuluh untuk menularkan ilmunya, pengalamanya, maupun keberhasilan yang dilakukanya untuk disebarkan lewat blog ini.

Bahkan Kementrian Pertanian sendiri punya web e-petani yang menurut saya sudah memenuhi syarat sebagai media penyuluhan berbasis teknologi informatika atau cyber extension. Di e-petani anda bisa menemui berbagai teknologi budidaya, bisa berkonsultasi, diskusi, info pasar dan pasar bahkan sampai pengaduan.

Sumber :http://www.penyuluhpertanian.com

Kamis, 04 November 2010

Apa dan Bagaimana Konsep Prakrin di SPP Negeri Banjarbaru


           Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang telah dikenal dan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Prakerin di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Banjarbaru dikenal dengan sebutan PKU. Kegiatan ini dilaksanakan siswa tingkat III sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian semester. PKU merupakan praktek nyata bagi siswa selama mengenyam pendidikan di sekolah yang dilaksanakan langsung di dilapangan yaitu pada DU/DI.  Materi PKU dapat berupa budidaya tanaman pangan dan atau hortikultura, pengolahan hasil tanaman pangan dan atau hortikultura, serta pemasaran hasil.
Materi tersebut diplih oleh siswa berdasarkan pada minat dan prosepektif pengembangan usaha setelah siswa lulus. Lokasi PKU diluar sekolah dan tidak ditempat asal siswa, yang ditentukan bersama-sama antara siswa dan Ketua Program Studi. Tempat pelaksanaan PKU dapat di dilaksanakan pada Pengusaha dan atau pelaku agribisnis milik perorangan, swasta maupun pemerintah yang mempunyai skala ekonomi komersial dan berorientasi pasar dan bisa diistilahkan dengan DU/DI.
Selama praktek berlangsung siswa didampingi oleh Pembimbing Ekstern yang ditunjuk oleh pimpinan dinas atau perusahaan. Selama PKU siswa wajib mengikuti kegiatan Kelompok Produksi (KP) di lokasi usaha yang telah dipilih dengan dibimbing oleh pemilik perusahaan atau petugas yang ditunjuk oleh perusahaan, atau petugas instansi pemerintah serta mengikuti kegiatan Integritas Pengambdian masyarakat (IPM) dengan masyarakat sekitar lokasi praktek.

MENGEMBANGBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF


A.    Menjelaskan Prinsip Pembiakan Tanaman Secara Generatif

1.      Pengertian Pengembangbiakan Tanaman Secara Generatif
Perkembangbiakan tanaman secara generatif merupakan perbanyakan tanaman  yang berasal dari biji. Setelah terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuk sari akan membelah menjadi dua sel sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot. Sperma yang lain menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung embrio untuk membentuk endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang berbeda dalam kantung embrio disebut pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah.
Budidaya tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan produksi.    Dari sisi tata bahasa, teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar dapat melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif (Oxford, 2003);   pembenihan adalah rangkaian proses budidaya tanaman untuk menghasilkan benih;  sedangkan tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan.  Oleh karena itu,  teknik perbenihan tanaman adalah suatu keterampilan khusus yang harus dikuasai seseorang agar dapat memproduksi benih tanaman, baik benih vegetatif (bibit) maupun benih generatif sehingga tanaman berproduksi secara optimal.

2.      Seputar Buah dan Biji
Buah dan biji Buah pada umunya merupakan organ tanaman tempat menyimpan benih dan hasil foto-sintesis.  Biji sebagai calon benih yang pada umumnya berada di dalam buah terbentuk melalui proses berikut:  setelah tepung sari mendarat dengan tepat pada kepala putik, maka dengan segera dan secara bersam-sama jaringan pembuahan tersebut akan menye-rap air dan nutrisi tanaman berupa gula dan akan membentuk tabung sari.  Tabungsari akan tumbuh  dan menembus tangkai putik (style), menuju ke arah kantung lembaga.  Di tempat tersebut sel jantan bertemu dengan sel telur, untuk membentuk zigot.  Zigot akan tumbuh menjadi embrio biji.    Pembuahan adalah permulaan dari pertumbuhan ovari yang cepat dan selanjutnya berkembang menjadi biji.  Pada biji yang sedang berkembang, perkembangan embrio didahului oleh pertumbuhan endosperm.  Perkembangan biji akan diakhiri dengan pemben-tukan integumen pada jaringan ovari induk.  Biji akan tumbuh dan berkembang sampai menjadi bentuk yang sempurna dan memenuhi standar untuk menjadi benih.
Biji yang memenuhi kriteria tertentu  dapat dijadikan benih.  Benih tanaman yang ditumbuhkan pada media semai yang mengandung  air akan tumbuh dan berkembang menjadi bibit.  Pertumbuhan bibit sangat tergantung pada cadangan makanan di dalam benih (endosperm).  Cadangan makanan dalam benih adalah karbohidrat, lemak dan protein.   Benih yang ditumbuhkan pada media semai akan melakukan proses perkecam-bahan (germination).  Perkecambahan benih sangat dipengaruhi oleh viabilitas benih dan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkem-bangan bibit.  Benih yang sedang berkecambah sangat  peka terhadap penyakit tanaman dan gangguan fisik sehingga selama proses ini sangat memerlukan  perlindungan (proteksi).  Perlindungan kecambah atau bibit muda sebaiknya dilakukan dengan memasang pelindung berupa naungan dari plastik atau paranet. 
Naungan berfungsi sebagai pelindung kecambah dan bibit muda dari sengatan sinar mata-hari, dan organisme pengganggu tanaman.Pada biji monokotil, morfologi biji terdiri dari kulit biji, endosperm, kotiledon, dan embrio.  Pada biji tanaman Gymnospermae, morfologi biji terdiri dari kulit biji (testa), mega gametofit, embrio yang terdiri dari kotiledon dan calon akar), sedangkan untuk biji dikotiledon terdiri dari kulit biji (testa) dan embrio (dua kotiledon, calon akar dan calon daun pertama) Untuk memperjelas gambaran proses perkecambahan biji dapat dilihat pada gambar perkecambahan biji tembakau (Nicotiana tabacum), Biji tanaman yang terbentuk dari hasil pembuahan (bertemunya putik dengan serbuk sari dan berkembang menjadi zigot)

3.      Perkecambahan Biji
Perkecambahan benih merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses pertumbuhan embrio saat perkecambahan benih adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi pucuk dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua tipe perkecambahan yaitu hipogeal dan epigeal.
Proses produksi tanaman dimulai dengan benih ditanam, kemudian tanaman dipelihara dan hasil tanaman (akar, umbi, batang, pucuk, daun, bunga, dan buah) dipanen. Kegiatan produksi pertanian memerlukan unit pembibitan tanaman.  Pembibitan tanaman adalah suatu proses penyediaan bahan tanaman yang berasal dari benih tanaman (biji tanaman berkualitas baik dan siap untuk ditanam) atau bahan tanaman yang berasal dari organ vegetatif tanaman untuk menghasilkan bibit (bahan tanaman yang siap untuk ditanan di lapangan.  Teknik tanaman yang akan dikembangkan meliputi berbagai  teknik dari setiap aspek pembibitan dan produksi benih   serta  teknik untuk mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman sehingga diperoleh hasil panen yang mempunyai kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak.
a.       Hipogeal
Pada perkecambahan ini terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah kotiledon
tetap berada di dalam tanah, contohnya kecambah jagung. Gambar 5 Perkecambahan hipogaeal
b.      Epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh memanjang akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah, sehingga kotiledon berada diatas tanah, contoh pada kacang hijau. Perbanyakan generatif melalui biji memiliki kelebihan yaitu bibit yang diperoleh dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Namun kelemahan perbanyakan dengan cara ini ialah dibutuhkan waktu relatif lebih lama hingga diperoleh bibit yang siap tanam. Karena itulah cara ini jarang digunakan.

4.      Pertumbuhan dan  Perkembangan Tumbuhan
Biji dari berbagai spesies tumbuhan akan berkecambah apabila, suhu menguntungkan, persediaan oksigen memadai dan kelembaban media tumbuh cukup dan kontak secara langsung dengan biji.  Pada beberapa spesies walaupun kondisi di atas terpenuhi etapi biji tidak dapat berkecambah.  Hal tersebut disebabkan oleh belum tuntasnya masa dormansi (istirahat) biji tersebut.  Biji-biji kelompok ini umumnya beasal dari daerah beriklim sub tropis.   Periode dormansi yang telah dilewati akan menyebabkan perkecambahan biji pada kondisi suhu yang optimal, adanya persediaan oksigen dan air.
Perkecambahan dapat terjadi walaupun tanah atau media semai  tidak mengandung unsur hara karena di dalam biji sudah mengandung cukup persediaan makanan agar lembaga dapat tumbuh selama masa persemaian.    Benih akan berkecambah, setelah keluar kotiledon harus ditambahkan air dan beberapa unsur hara pada media tanamnya.  Suhu yang paling optimal untuk perkecambahan biji adalah 15-38oC. Oksigen bebas sangat diperlukan untuk respirasi yang akan menghasilkan enerji yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.  Ketidak-tersediaan oksigen akan memperlambat atau mencegah perkecambahan benih.  Kelembaban media tanam yang terlalu berlebihan akan menghambat proses perkecambahan.  Kondisi inipun akan mempertinggi kemungkinan benih terserang oleh organisme pengganggu tanaman, terutama dari golongan bakteri dan fungi, dan akan mengakibatkan benih mati atau tumbuh tidak normal.  Benih harus mendapatkan jumlah air yang tepat untuk berkecambah, kondisi kelebihan air akan menyebabkan oksigen keluar dari dalam sel dan benih tidak dapat berkecambah. 
Sebaliknya jika kelembaban media kurang optimal benih tidak akan dapat  menguraikan cadangan makanan dalam biji (jaringan endosperma) sehingga epikotil dan hipokotil tidak akan tumbuh dan berkembang. Dalam keadaan yang menguntungkan untuk proses perkecambahan, benih mengabsorpsi air  sehingga benih menjadi menggembung dan kulit biji pecah.  Dengan segera air memasuki sel-sel jaringan lembaga dan endosperma.  Kandungan air dalam sel benih akan naik dari tingkat praperkecambahan sebesar 8-14% menjadi lebih dari 90%. Pada saat protoplasma sel menyerap uap air, maka berbagai proses kehidupan akan berlangsung.  Hormon pertumbuhan dan perkembangan seperti asam indol asetat  akan mulai berfungsi.  Hormon ini mengatur pertumbuhan dan perkembanga hipokotil dan epikotil.  
Sumber makanan  yang tersimpan dalam endosperma dan kotiledon akan segera diproses melalui respirasi sehingga menghasilkan enerji kimia yang penting untuk pembelahan sel, produksi protoplasma, dan proses-proses pertumbuhan lainnya.  Ketika terjadi proses pencernaan cadangan makanan pada biji, respirasi dan asimilasi nutrisi ke dalam protoplasma, maka sel-sel pada ujung epikotil dan hipokotil mulai membelah dan membentuk sel-sel baru.   Sel-sel ini mulai membesar pada saat menyerap air, kemudian protoplasma yang baru akan terbentuk. Ujung hipokotil muncul melalui suatu celah pada kulit biji.  Ujung hipokotil tumbuh menjadi akar primer.  Akar ini mempunyai panjang 2 cm atau lebih.  Akar primer akan menyerap air dan unsur hara dari tanah, sehingga dapat mensuplai  epikotil tumbuh dengan baik dan akan menjadikan calon batang pertama.
Akar primer yang tumbuh akan mengasilkan akar-akar sekunder, kemudian  tumbuh dan berkembang agi menjadi akar tersier.  Dari epikotil akan tumbuh batang yang akan menghasilkan daun-daun  serta berbagai cabang.   Tingkat perkecambahan biji sangat bervariasi, dalam kondisi lingkungan yang paling baik, akar-akar primer akan tumbuh dalam 36-96 jam.   Perbedaan ini  disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketebalan dan struktur kulit biji dan masa dormansi biji.    Kecambah akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman  dewasa.  Dalam proses ini pertumbuhan daun-daun  serta berbagai cabang. 
Tingkat perkecambahan biji sangat bervariasi, dalam kondisi lingkungan yang paling baik, akar-akar primer akan tumbuh dalam 36-96 jam.   Perbedaan ini  disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketebalan dan struktur kulit biji dan masa dormansi biji.    Kecambah akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman  dewasa.  Dalam proses ini pertumbuhan akan melibatkan  pembuatan sel-sel baru dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya. 
Disamping itu terdapat proses pembesaran sel yang baru terbentuk, sehingga sel akan membesar dan menjadi jaringan tanaman.   Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan normal adalah tersedianya enerji kimia yng berasal dari proses respirasi. Tumbuhan yang sedang tumbuh harus memiliki protein dan senyawa organik lain untuk membangun  protoplasma.  Tumbuhan  ini harus memiliki selulosa dan beberapa senyawa organik untuk membentuk dinding sel.   Sel yang baru terbentuk dengan cepat akan meningkat ukurannya karena adanya asimilasi makanan ke dalam protoplasma.  Fase pertumbuhan yang berikutnya perkembangan sel, yaitu dengan ditandai terbentuknya jaringan-jaringan  baru seperti  silem, floem,
jaringan penguat, jaringan pembuat makanan, dan jaringan peyimpanan.   Pada umumnya, sel dan jaringan yang sudah matang tidak akan membelah diri lagi, akan tetapi proses kehidupan yang terjadi hanya mempertahankan ciri spesifiknya serta fungsinya sepanjang masa hidup tumbuhan. Pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dikendalikan secara umum oleh hormon yang disintesis oleh tumbuhan dan terdapat pada semua jaringan.  Hormon pertumbuhan IAA (Indol Acetic Acid) berfungsi dalam pembesaran sel, gugurnya daun dan jatuhnya buah,  pertumbuhan buah dari bakal bunga menjadi bunga dan buah, interaksi timbal-balik tunas dan berbagai pertumbuhan lainnya. 
Salah satu contoh IAA adalah giberelin.   Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tumbuhan memerlukan air, unsur hara, karbondioksida dan oksigen, serta cahaya.  Selama masa tersebut, organ-organ vegetatif  seperti daun, batang, dan cabang tumbuhan akan tumbuh dan berkembang sampai akhirnya terbentuk organ generatif.   Organ generatif tumbuhan yang minimal adalah terdiri dari benang sari dan putik.  Proses perkembangbiakan secara generatif dimulai dari terjadinya pertemuan butir-butir serbuk sari dengan putik.  Di dalam putik, butiran serbuk sari
membentuk tabung,kemudian  menjadi bakal biji yang terletak dalam bakal buah.  Kondisi ini menandai adanya calon generasi tumbuhan berikutnya.


B.     Melakukan Pembiakan Tanaman Secara Generatif
1.      Persyaratan Pembibitan
a.       Lokasi
1)      Dekat sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun, terutama untuk menghadapi musim kemarau.
2)      Dekat jalan yang dapat dilewati kendaraan roda empat, untuk memudahkan kegiatan pengangkutan keluar dan masuk kebun.
3)      Terpusat sehingga memudahkan dalam perawatan dan pengawasan.
4)      Luasnya disesuaikan dengan kebutuhan produksi bibit.
5)      Lahan datar dan drainase baik.
6)      Teduh dan terlindung dari ternak.
b.      Kesuburan tanah
Diperlukan untuk kebun koleksi pohon induk dan kebun persemaian batang bawah, sehingga pertumbuhan dan produktivitas tanaman dapat optimal. Menunjang kemudahan dalam memperoleh media semai dan media tanam dalam polybag
c.       Kondisi iklim
Daerah yang ideal untuk lokasi kebun pembibitan adalah daerah yang bersuhu udara sejuk, kelembaban udara yang relatif tinggi, serta curah hujan yang cukup akan menunjang pertumbuhan awal bibit tanaman.Kondisi sebaliknya justru diperlukan untuk kebun produksi buah dengan hari kering  (kemarau) harus tegas terpisah dari hari hujan. Karena ini berpengaruh pada pembungaan dan pembuahan.

2.      Sumber daya produksi
Sumber daya manusia yang terampil, rajin dan cinta tanaman. Unsur cinta tanaman (hobby) ini penting artinya karena pada hakekatnya tanaman adalah makluk hidup yang penanganannya memerlukan perhatian khusus. Sumber daya produksi lainnya yang diperlukan dalam pembibitan tanaman antara lain pupuk kandang, polybag, paranet, pestisida dan lain-lain. Kesulitan memperoleh bahan-bahan tersebut terutama berdampak terhadap menurunnya mutu bibit yang dihasilkan, atau mahalnya biaya produksi.

3.      Pengelolaan pembibitan
a.      Media Tumbuh
Syarat media tumbuh yang baik adalah ringan,murah,mudah didapat, porus (gembur) dan subur (kaya unsur hara). Penggunaan media tumbuh yang tepat akan menentukan pertumbuhan optimum bibit yang ditangkarkan.  Komposisi media tanam untuk mengisi polybag dapat digunakan campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1.

4.      Naungan Bibit
Fungsi naungan pada bibit sewaktu kecil:
a.       Mengatur sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30 - 60% saja.
b.      Menciptakan iklim mikro yang ideal bagi pertumbuhan awal bibit.
c.       Menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar daun-daun muda.
d.      Menurunkan suhu tanah di siang hari, memelihara kelembaban tanah, mengurangi derasnya curahan air hujan dan menghemat penyiraman air.

5.      Jenis  Naungan untuk Pembibitan
a.       Naungan seng plastik hijau meneruskan sinar sebesar 40-60% (40% untuk naungan plastik yang sudah lama terpasang hingga 60% untuk yang baru dipasang).
b.      Naungan paranet dari bahan plastik atau nylon. Paranet tipe 55 dan 45 (55% dan 45% sinar yang diteruskan).Umur pakainya bisa bertahan lama (3-4 tahun), sehingga sekali pasang dapat dipakai untuk beberapa kali usaha pembibitan.
c.       Naungan sederhana dari anyaman bambu, daun kelapa dan sebgainya, yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sinar masuk sekitar 50%.

6.      Pembibitan Cabai

Minggu, 10 Oktober 2010

MENUJU SUKSES SWAKARYA WIRAUSAHA

 Diskusi antara pembimbing  dengan siswa berkenaan dengan pelajaran yang dipraktekan. akan menambah keakraban dan diperolehnya win-win solution.
jika ada permasalahan maka  siswa dapat langsung berdiskusi dan segera dicarai solusi terbaik.

Senin, 26 Juli 2010

SMK-SPP NEGERI BANJARBARU MENJADI WAKIL KALIMANATAN SELATAN PADA LKS SMK TINGKAT NASIONAL XVIII TAHUN 2010 BIDANG LOMBA AGRONOMI

Saat lomba di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ)
Tampil perdana di ajang Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menegah Kejuruan (LKS SMK) 2010 Tingkat Propinsi, SMK-SPP Negeri Banjarbaru langsung menyabet juara I kelompok lomba pertanian khususnya bidang lomba agronomi. Boyong Triamboro, siswa semester IV Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura yang menjadi wakil SMK-SPP Negeri Banjarbaru dalam ajang bergengsi tersebut dengan meyakinkan walaupun awalnya tampak ragu dan tidak percaya namanya disebut, naik podium untuk menerima piala penghargaan. Menjadi peringkat I bidang lomba Agronomi merupakan sesuatu yang mengejutkan sekaligus membanggakan bagi sekolah. Padahal sebelumnya materi yang dilombakan yaitu mengenai teknologi benih, belum pernah sekalipun diajarkan di sekolah.;Namun dengan persiapan yang relatif singkat disertai dukungan penuh dari guru pembimbing, Boyong berhasil memboyong dan mempersembahkan piala I untuk menambah koleksi Piala di SPP Negeri Banjarbaru. Ini juga sebagai tanda bahwa SMK-SPP Negeri Banjarbaru mampu bersaing dengan sekolah lain.

Menjadi juara LKS di tingkat propinsi, mengantarkan Boyong untuk berkompetisi di tingkat nasional mewakili Kalimantan Selatan pada bidang lomba Agronomi. Tepatnya berlangsung pada tanggal 12 sampai 17 Mei 2010 bertempat di Jakarta, LKS SMK Nasional 2010 ini diikuti oleh seluruh SMK seIndonesia mewakili 33 propinsi. n Kontingen Kalimantan Selatan mengirim 21 peserta lomba yang merupakan pemenang peringkat satu pada masing-masing bidang lomba LKS tingkat propinsi.

Penyelanggaraan LKS SMK 2010 Tingkat Nasional XVIII Tahun 2010 ini bertujuan untuk memacu SMK dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya, agar para siswa dan lulusannya mampu eksis dan berkiprah pada skala nasional bahkan global.
Ajang unjuk prestasi siswa SMK kali ini bertema “Membangun Manusia Indonesia Berkarakter dan Berdayasaing Global”, dengan motto SMK Bisa Indonessia Bisa”. Diharapkan melalui ajang ini mampu mendorong SMK untuk maju ke depan ikut menjadi
tonggak pembangunan bangsa Indonesia

Meskipun Boyong hanya meraih peringkat 15 pada LKS Nasional 2010 di Jakarta, namun ini merupakan pengalaman dan prestasi yang sangat luar biasa. Diharapkan kedepan SMK-SPP Negeri Banjarbaru mampu mewakili kembali Kalimantan Selatan pada LKS Nasional bidang Agronomi pada tahun mendatang serta mampu meraih mendali emas buat Kalsel

Kamis, 22 Juli 2010

POWER OF LIFE DENGAN 4 PRINSIP SEDERHANA

"Sedikit untuk lebih baik". Sebuah pernyataan yang dirasa sederhana namun memberikan efek yang luar biasa. Tulisan di bawah ini adalah cuplikan dialog dari salah satu siaran radio swasta di Jawa Barat. Kebetulan waktu itu saya lagi ada tugas luar, sambil santai ya iseng-iseng nulis.
Sebagai pengantar, “Pada dasarnya setiap diri kita telah dibekali dengan kemampuan yang diberikan Allah secara kodrati. Empat prinsip sederhana dalam hidup mampu membawa diri kita untuk lebih baik. Keempat prisip tersebut yaitu kemauan yang diiringi dengan niat, kemampuan, karakter/ahklak dan silaturahmi/networking.
1. KEMAUAN YANG DIIRINGI DENGAN NIAT
Kemauan adalah keinginan dalam diri kita yang mampu menggerakkan tubuh kita. Adanya kemauan akan mendorong tubuh kita untuk bergerak melakukan aktivitas. Kemauan yang diiringi dengan niat akan mendorong kita untuk mencapainya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Kemauan yang tidak diiringi dengan niat maka dapat dikatakan hanya khayalan belaka. Khayalan yaitu gambaran dari pikiran kita yang tidak ada seakan-akan ada.
2. KEMAMPUAN
Manusia memiliki dua kemampuan,yaitu kemampuan dasar dan kemampuan lanjutan. Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang telah dimiliki manusia sejak ia dilahirkan. Kemampuan dasar yang dimaksud adalah segala apa yang dimiliki manusia semenjak ia lahir misalkan mendengar, melihat, merasa dan sebagainya. Sedangkan kemampuan lanjutan kemampuan yang dipelajari untuk melengkapi memuluskan kemauan yg ingin kita capai. Kemampuan lanjutan dapat diperoleh dengan belajar dan latihan yang disertai kemauan.
3. KARAKTER/AKHLAK
Karakter atau ahklak adalah sesuatu yang sangat membeedakan pribadi satu dengan pribadi yang lain. Bolehlah si A ganteng si B cantik, sama-sama ganteng atau sama-sama cantik. Kecantikan atau kegantengan seseorang akan lebih sempurna apabila ia berkarakter/berahlak baik pula. Banyak orang ganteng tapi ahklak kurang tentu secara personal tidak bisa jadi tauladan yang baik. Karakter/akhlak seseorang akan menentukan cara dia bersosialisasi atau berhubungan dengan orang laian baik itu teman atau orang yang baru ia temui.
4. SILATURAHIM/NETWORKING
Keempat prinsip ini saling berhubungan. Kemauan kuat, kemampuan baik, dan jaringan ada namun karakter tidak ada maka tidak akan maju, karena jaringan akan rusak dengan karakter yang buruk. Kemauan ada, karakter dan kemauan ada tetapi jaringan tidak ada maka akan mengalami stagnan. Maka silatuirahmi menjadi sesuatu yang prinsip. Contoh sederhana seorang anak kecil bermain sendirian, akan lebih asik bermain dengan temannya karena lebih seru dan lebih menyenangkan.

Berdasarakan penjabaran di atas maka, dapat digambarkan seperti ini:
Niat-Kemampuan-Karakter/ahklak-Silaturahmi/networking
Satu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan apabila putus atau kurang maka kuranmg sempurna. Punya peotensi namun tidak punya jaringan ya tidak bisa disalurkan. Punya jaringan namun tidak punya kemampuan ya tidak bisa bergerak. Ada niat tapi tidak berusaha percuma aja. Berkarakter tidak ditunjang kemampuan ya sama aja nol. Jika demikian kunci sukses dalam hidup bisa diraih dengan 4 prinsip sederhana diatas, awali dengan niat, raih dengan kemauan, perkuat dengan ahlak dan dukung dengan networking yang luas. Ok trims…………